Akatonbo

“Akatonbo” is a song released by Shimatani Hitomi on the avex trax label on February 22nd, 2012.
The song appears as track #7 on her children’s/folk song cover album “Sign Music”.

Red Dragonfly

Lyrics: Rofuu Miki
Music: Kousaku Yamada
Arrangement: Ryouta Nozaki (Jazztronik)

Red dragonfly in the red sunset sky, in the orange sunset sky
Being carried on her back, I saw it at one time

In the mountain’s fields, we picked mulberry fruits
And put them in a small basket, is that a mirage?

At fifteen, the young girl married
And letters too ceased to come

Red dragonfly in the red sunset sky, in the orange sunset sky
It’s stopped on the tip of my fishing pole

Akatonbo

Sakushi: Miki Rofuu
Sakkyoku: Yamada Kousaku
Henkyoku: Nozaki Ryouta (Jazztronik)

Yuuyake koyake no akatonbo
Owarete mita nowa itsunohika

Yama no hatake no kuwa no mi wo
Kokago ni tsunda wa maboroshi ka

Juugo de neeya wa yome ni iki
Osato no tayori mo taehateta

Yuuyake koyake no akatonbo
Tomatte iru yo sao no saki

赤とんぼ

作詞:三木露風
作曲:山田耕筰
編曲:野崎良太(Jazztronik)

夕焼け小焼けの 赤とんぼ
負われて見たのは いつの日か

山の畑の 桑の実を
小かごに摘んだは まぼろしか

十五でねえやは 嫁に行き
お里の便りも 絶え果てた

夕焼け小焼けの 赤とんぼ
とまっているよ 竿の先

I love this version
This japanese song with this version always reminder me to my lovely late father (my Papi), who was spent years in Tokyo Denki Daigaku for his study

Pertemuan

*BUYA HAMKA*

*Seseorang bilang kepada Buya Hamka, bahwa “Pelacur di Arab itu memakai cadar dan hijab”*

*Jawaban Buya Hamka tak terduga! “Oh ya? Saya barusan dari Los Angeles dan New York, Masya Allah, ternyata disana tidak ada pelacur,” jawab Buya…..*

*“Ah mana mungkin Buya, di Mekkah saja ada kok. Apalagi di Amerika, pasti banyak lagi,” kata seseorang tadi…..*

*Maka kata Buya Hamka, “Kita ini memang hanya akan dipertemukan dengan apa-apa yang kita cari”*

*Meskipun kita ke Mekkah, tetapi jika yang diburu oleh hati adalah hal-hal yang buruk, maka Syaitan dari golongan jin dan manusia akan berusaha membantu kita untuk mendapatkannya……*

*“Tetapi sebaliknya, sejauh perjalanan ke New York, Los Angeles, bila yang dicari adalah kebaikan, maka segala kejelekan akan menjauh dan bersembunyi” tutupnya.*

——————–
*Karena itu berhati- hatilah menjaga hati. Hati kalau sudah busuk, seringkali dipertemukan dengan hal2 yang busuk pula, walaupun di tempat yang baik. Sebaliknya niat dan hati yang baik, insya Allah akan dipertemukan dengan yang baik2, meski di tempat yang kotor.*

*#BuyaHamka*

PESAN INDAH dari Ust. Arifin Ilham

*PESAN INDAH*
dari Ust. Arifin Ilham :

Assalamu’alaikum Wr. Wb.. Cerdasnya orang yg beriman adalah, *dia yg mampu mengolah hidupnya yg sesaat & yg sekejap untuk hidup yg panjang.. Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.*

Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Karena, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT. Mati bukanlah akhir cerita dalam hidup, tapi mati adalah awal cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh Ketakwaan.

Hendaknya kita *selalu menjaga Tujuh Sunnah Nabi setiap Hari.* Ketujuh Sunnah Nabi SAW itu adalah :

●Pertama,
*Tahajjud* karena kemuliaan seorang Mukmin terletak pada Tahajjudnya.

●Kedua,
*Membaca Al-Qur’an sebelum terbit Matahari.* Alangkah baiknya sebelum mata melihat Dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh Pemahaman.

●Ketiga,
*Jangan tinggalkan Masjid terutama di waktu Subuh.* Sebelum melangkah kemana pun *langkahkan kaki ke Masjid, karena Masjid merupakan pusat Keberkahan,* bukan karena panggilan Muadzin *tetapi panggilan Allah SWT,*yg memanggil orang Beriman *untuk memakmurkan Masjid Allah.*

●Keempat,
*Jaga Shalat Dhuha* karena kunci Rezeki terletak pada Shalat Dhuha

●Kelima,
*Jaga sedekah setiap hari.* Allah menyukai orang yg suka bersedekah, dan *malaikat Allah selalu mendoakan kepada Orang yg bersedekah setiap hari.*

●Keenam
*Jaga wudhu terus menerus*, karena Allah menyayangi Hamba2-nya yg berwudhu.
Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata, *“Orang yg selalu berwudhu senantiasa Ia akan merasa selalu Shalat walau ia sedang tidak Shalat,* dan dijaga oleh Malaikat dengan dua Do’a, *”ampuni dosa dan sayangi Dia Ya Allah”.*

●Ketujuh,
*Amalkan Istighfar setiap saat.*
Dengan Istighfar *masalah yg terjadi karena Dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.* *Tiga Do’a yang janganlah Kita lupakan dalam Sujud*, yaitu :

*1. Mintalah diwafatkan dalam keadaan Husnul Khatimah :*
Allahumma inni as’aluka husnal khotimah
Artinya : *” Ya Allah aku meminta kepada-MU Husnul Khatimah “.*

*2. Mintalah agar kita diberikan kesempatan Taubat sebelum Wafat :*
Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut
Artinya: *Ya Allah berilah aku rezeki Taubat Nasuha (atau sebenar-benarnya Taubat) sebelum Wafat “.*

*3. Mintalah agar Hati kita ditetapkan di atas Agamanya :*
Allahumma yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘ala diinika
Artinya: *” Ya Allah wahai sang pembolak balik hati, tetapkanlah Hatiku pada Agama-MU “.*

Kemudian saya sampaikan,
jika kau sebarkan perkataan ini, & kau berniat baik *maka Kami Do’akan menjadikan Kemudahan urusan – urusanmu di Dunia & Akhirat.*

*Lakukanlah Kebaikan walau sekecil apapun itu, karena tidaklah Kau ketahui, Amal Kebaikan yang mana yang dapat menghantarkanmu ke Syurga.*

Kirim ini semampumu dan seikhlasmu kepada sesama Muslim, sampaikanlah walau hanya pada 1 Org..

*SEKECIL* apapun Amal Ibadah, Allah SWT menghargainya PULUHAN kali lipat…
Semoga Kita semua termasuk dlm Golongan Org2 yang Bertaqwa,, Aamiin… *tolong Baca sebentar aja Kita Dzikir sebentar ingat اَللّهُ …*

*”Subhanallah, Walhamdulillah WalailaHa ilallah Allahu-Akbar wa la haula wala quwata illa billahil aliyil adzim”*

Sebarkanlah… Insha Allah kita akan membuat beribu-ribu manusia berzikir kepada Allah SWT

آمِّيْنَ آمِّيْنَ آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

Jagalah anak keturunan kita dalam Iman dan Islam

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ؛

Artinya : Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan, dan petunjuk-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita. Barang siapa mendapat dari petunjuk Allah maka tidak akan ada yang menyesatkannya, dan barang siapa yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuknya baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, semoga doa dan keselamatan tercurah pada Muhammad dan keluarganya, dan sahabat dan siapa saja yang mendapat petunjuk hingga hari kiamat

Melihat anak-anak kita tumbuh sehat, sungguhlah menjadi kenikmatan yang luar biasa. Begitu lincah dan semangat menuntut ilmu, dan berprestasi.

Tapi ada kalanya, mereka mulai berlaku pada hal yang kurang berkenan. Berucap sembarangan bahkan terkadang berbohong.

“Ah ! kan namanya juga anak-anak …” sering kali kita merespon demikian.

Kemudian suatu saat, dia sudah mulai membantah dengan kasar, makin keras kepala dan sebagainya. Akhirnya mulailah kita yang menggerutu dan naik pitam.

Saudara-saudaraku sekalian yang insyaALLAH dirahmati ALLAH SWT.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Semua bayi (manusia) dilahirkan di atas fithrah (kecenderungan menerima kebenaran Islam dan tauhid), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya (beragama) Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”

  1. Mohon ampun akan orang tua kita, mungkin mereka telah salah mendidik kita sehingga kita juga salah dalam mendidik anak-anak kita.
  2. Mohon ampun untuk diri kita sendiri sebagai orang tua atas ketidak tahuan dalam cara mendidik anak dengan benar dan baik

Haqiqinya, Allah Swt itu tidak akan memberikan mudhorat pada seorang manusia selain manusia itu sendiri yang menjadi penyebab

Dalam Al Quran, ALLAH SWT sudah memberikan kita panduan, bagaimana caranya jika kita menghadapi orang yang sangat susah di atur atau berlaku tidak semestinya. Bisa itu salah seorang dari keluarga kita, anak, istri, suami, atau orang lain. -> Ali Imran 159

ORANG YANG TIDAK AKAN TERSENTUH API NERAKA* 

عن ابن مسعود. قال النبي صلى الله عليه وسلم: .ألا اَخْبَرُكُمْ مَنْ تُحَرُّم عليه النَّارِ. قا لُوا  : بلى يا رسول الله. قال: ..على كل هَيِّنٍ, لَيِّنٍ, قَرِيْبٍ, سَهْلٍ. .رواه الترميذى وابن حبانّ
Rasulullah – shallallahu ‘alaihi wasallam – bersabda:

“Maukah kalian aku tunjukkan orang yang haram (tersentuh api) Neraka …?” 
Para Sahabat Nabi SAW menjawb : 
“Ya, wahai Rasulullah.”
Beliau, Rasulullah SAW  menjawab:
“Orang yang Hayyin, Layyin, Qarib, Sahl.” 
(HR. Tirmidzi & Ibnu Hibban, dari Ibn Mas’ud) 
*HAYYIN*: Orang yang memiliki ketenangan dan keteduhan lahir batin, teduh jiwanya. Tidak labil, tidak gampang marah, tidak grasa-grusu dalam segala hal, penuh pertimbangan. Tidak gampang memaki, melaknat dan ngamuk (mudah tersulut berita yang sampai padanya). 
*LAYYIN*: Orang yang lembut dan kalem, baik dalam bertutur-kata atau berbuat. Tidak kasar, main cantik sesuai aturan, tidak semaunya sendiri, segalanya tertata rapi. Tidak galak & suka memarahi orang yang ! pendapat dengannya, tidak suka memaksakan pendapat. Lemah lembut dan selalu menginginkan kebaikan untuk saudaranya sesama muslim. 
*QARIB*: Orang yang akrab, ramah diajak bicara, menyenangkan bagi yang mengajak bicara. Tidak acuh. Biasanya murah senyum jika bertemu, wajahnya berseri-seri dan enak dipandang. Mudah untuk diajak berteman. 
*SAHL*: Orang yg tidak mempersulit urusannya dengan orang lain. Selalu memberikan solusi bagi setiap permasalahan. Tidak suka berbelit-belit, tidak menyusahkan dan membuat orang lain lari dan menghindar.
    “Semoga Bermanfaat”

Berdagang yang baik dan ramah lingkungan

Perdagangan (berbisnis) adalah sebuah kegiatan universal yang dilakukan antar individu, antar kelompok, hingga antar negara. Azasnya adalah jual beli, dimana kedua belah pihak sepakat dan seyogyanya akan senang dengan apa yang dijual dan apa yang dibeli beserta tata cara transaksinya; walau senang disini masih opsional/relatif .

Kata sepakat mengandung makna tingkat kepuasan (penerimaan) tertentu pada dua atau lebih individu (tidak harus manusia, tapi bisa jadi juga berupa hewan dan makhluk lainnya)   terhadap sebuah kondisi tertentu. Kata ini bersifat universal, sehingga jika kesepakatan itu cedera akan berdampak negatif bahkan destruktif (menghancurkan). Derajat pentingnya sepakat ini dalam kehidupan manusia sangatlah tinggi, sehingga pencederaan atas kesepakatan dihitung sebagai bahaya yang sangat serius.

Alam lingungan tempat kita tinggal juga menawarkan kesepakatan-kesepakatan yang jika tidak kita ciderai maka alam akan merespon dengan baik, memberikan kenyamanan, kesuburan, produktivitas dan lain sebagainya. Pengkondisian alam yang melanggar kesepakatan (keseimbangan) alam, maka tinggal tunggu tanggal mainnya bahwa suatu saat alam akan merespon untuk ‘memaksa’ kondisi untuk kembali ke kesepakatan (keseimbangan). Dan kita sudah tahu dan sering melihat respon dari alam ini yang sungguh dahsyat.

Dalam Al Quran digambarkan dengan pesan yang kuat akan hal-hal diatas pada surah Al A’raf (Surah ke 7) ayat 85:

وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا۟ اللَّـهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلٰهٍ غَيْرُهُۥ ۖ قَدْ جَآءَتْكُم بَيِّنَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ ۖ فَأَوْفُوا۟ الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا۟ النَّاسَ أَشْيَآءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلٰحِهَا ۚ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ ﴿الأعراف:٨

Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu’aib. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman”.

Kaum Madyan (  مَدْيَنَ ), adalah sebuah kaum yang tinggal di kota Madyan yang terletak di daerah Ma’an di ujung daerah Syam di samping tepian kota Hijaz dekat dengan laut tempat ditenggelamkannya kaum Luth. Mereka kerap melakukan perdagangan yang tidak baik dengan sering mencederai kesepakatan jual beli dengan memainkan takaran, akibatnya Allah SWT menghancurkan dan memusnahkan mereka dengan gempa yang dahsyat, guntur dan sambaran petir yang mematikan dari gumpalan awan yang menaungi mereka saat itu. (Sumber: Kitab ringkasan Al Bidayah Wan Nihayah – Ibnu Katsir)

Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang suka melanggar kesepakatan diantara kita dan diantara kita dengan alam lingkungan, sehingga kita terhindar dari azab Allah SWT, insyaALLAH … aamiin !

Sekelumit hikmah dari Tanah Haram

Allah SWT itu maha penguasa alam raya ini beserta segenap isinya, termasuk isi yang tak nampak yaitu isi hati dan fikiran kita.

Suatu masa di awal tahun 2016, Allah swt mengizinkan kami sekeluarga untuk berumrah. Sekeluarga disini adalah Saya, istri, Ayah dan Ibu saya, Adik perempuanku dan Suaminya yang membawa rombongan jamaah Umroh sekitar 100 orang (saya lupa tepatnya).

Secara fikiran dan semangat, Ayah dan Ibu sangat bersemangat, tapi walaupun demikian kondisi fisiknya tetaplah sejalan dengan usianya yang sudah di atas 70 tahun. Singkat cerita secara perhitungan manusia sederhana mereka harus menggunakan kursi roda kemana-mana, kecuali untuk jarak yang pendek 2 – 3 meter masih bisa.

Saya secara sadar dan ikhlas memahami situasi ini akhirnya bersepakat dengan istri untuk bersiap-siap bahwa nantinya kami akan bersusah payah mengawal Beliau berdua dalam ziarah dan ibadah ini dengan segala keterbasan.

Tetapi …

Logika manusia ternyata sangat lah lemah dan tak berdaya jika Allah swt sudah berkehendak. Ternyata kesulitan dan hambatan yang diperkirakan dan dikalkulasi akan terjadi, lebih dari separuhnya tidak berlaku, malah berlaku sebaliknya yaitu berbagai kemudahan dan bonus lah yang terjadi. MasyaALLAH …

Situasi itu sudah mulai terjadi sejak berangkat dari rumah menuju bandara Soekarno Hatta, saat di bandara ada kemudahan, saat dipesawat ada kemudahan, apalagi ketika transit di Doha (kami menggunakan Qatar Airwaiys), beberapa situasi tak terduga terjadi yang sangat memudahkan proses transit dan pergantian/perpindahan pesawat, moda transportasi ini salah satunya.

Jpeg

Doha Airport

Jpeg

Mobil listrik (golf car)

 

Saat di Madinah,

Bulan sabit di atas Masjid Nabawi Madinah Al Munawaroh…, sungguh pemandangan yang luar biasa, masyaALLAH !

Jpeg

Bulan Tsabit di atas pemakaman Baqi, dimana para sahabat dan keluarga Rasul dimakamkan tanpa batu nisan – Madinah

Pada awalnya saya agak pesimis melihat situasi Raudhah yang sangat padat, terpal putih pembatas yang kokoh, cukup sulit rasanya membawa Ayah di kursi roda menuju ke sana. Ayah baru bisa berdoa di posisi yang jauh dari Raudhah sambil memandang ke makam Rasulullah SAW, entah apa yang ada dalam fikirannya saat itu…

Jpeg

Situasi pukul 17:14 menjelang adzan Maghrib beberapa meter di sisi kanan Raudhah, 5 Jan 2016

Tetapi, lagi-lagi Allah swt menampar saya atas logika situasi yang saya analisa itu, atas izin Allah swt dalam situasi Raudhah yang sangat padat, apalagi sholat Maghrib baru saja selesai ternyata saya dan Ayah mencapainya dengan sangat mudah dengan rute yang tak lazim, tiba-tiba ada seorang pemuda berpenampilan tinggi dengan muka yang sangat bersih bercahaya memandu kami, dan para askar (pasukan penjaga) pun memenuhi permintaan pemuda tadi untuk menempatkan kami di Raudhah dengan posisi yang bisa dipilih sepuasnya dalam waktu yang relatif lama, perasaan saya mungkin ada sekitar 10-15 menit (wallahu a’lam),  masyaALLAH, … Assalaamu’alaika ya Rasulullah … :'(. Tidak ada foto yang kami berdua ambil disini, biarlah itu selalu ada dalam hati dan bayangan indah di fikiran saya dan Ayah, sebagai pelipur kerinduan tak terperi pada baginda Nabi Muhammad SAW.

saat di Makkah …

Jpeg

Makkah, 10 Januari 2016

 

Jpeg

 

Ini juga luar biasa, kembali logikaku sebagai manusia yang penuh sombong dan sok tahu ditampar-tampar. Ayah yang sudah sangat sulit dalam berjalan tiba-tiba bersemangat berdiri dari kursi roda dan berjalan tawaf sambil tertatih di atas kedua kakinya untuk beberapa putaran, MasyaALLAH).

Jpeg

12 Januari 2016 pukul 9.06, baru saja selesai tawaf perpisahan, beberapa saat sebelum kembali ke Tanah Air.

Akhirnya kami pun pulang kembali ke Tanah Air dengan segala hikmah atas kemudahan dan keselamatan sampai rumah.

Segala kemudahan dan keindahan itu akhirnya menjadi renungan. Kiranya benarlah dalam hadith Nabi Muhammad SAW bahwa “Keridhaan Allah subhaana wa ta’ala berada dalam keridhaan orang tua …”, kasih sayang kita kepada kedua orang tua kiranya akan menjadi washilah (jalan) bagi kebaikan-kebaikan dalam kehidupan kita, insyaALLAH, Aamiin ! Ya Robbul’aalamin.

Jalur Nya

Penguasa Multidimensi selalu memiliki jalur yang jauh lebih baik melalui dimensi yg tidak dapat terdefinisikan oleh selain diri Nya…

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang dapat kamu dustakan?